Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Kesepakatan Dagang AS dan China Serta Kebijakan The Fed
Diperbarui • 2019-11-11
Kesepakatan dagang Amerika – China terlihat memberikan kemajuan, dimana Presiden Trump memberikan signal bahwa pertemuannya dengan Presiden Xi akan diumumkan dalam 4 minggu kedepan. Keadaan ini tentunya membawa angin segar di pasar uang, dan kembali membuat indeks saham Dow Jones kembali menguat dalam 2 minggu terakhir.
Penguatan ini tentunya didukung oleh kebijakan moneter The Fed yang menahan kenaikan suku bunga menjadi tidak agresif di tahun 2019, karena pertimbangan ancaman perlambatan ekonomi global yang terkait dengan perang dagang dan kesepakatan Brexit di kawasan Eropa.
Reaksi dari para pelaku pasar saat melihat data perekonomian Eropa yang buruk di sektor pabrikan membuat para investor tidak akan memilih kasawan Eropa sebagai tujuan investasi mereka saat ini.
Sedangkan di Asia para pelaku pasar masih akan melihat perkembangan data ekonomi serta kebijakan yang diambil oleh negara besar seperti China dan Japan, walaupun dari data akhir akhir ini terlihat bahwa perekonomian China sudah kembali membaik, dimana indeks PMI mulai kembali diatas 50 dan pertumbuhan GDP masih diatas 6%.
Turunnya laju tingkat inflasi di China saat ini tentunya langsung direspon oleh bank sentral China PBOC dengan kembali menurunkan cadangan GWM perbankan di negara tersebut agar roda perekonomian dapat terus berkelanjutan.
Dengan melihat fenomena bahwa kawasan Eropa dan Asia masih stabil, terutama kesepakatan dagang Eropa – China masih belum terlihat membaik seperti kesepakatan dagang Amerika – China, maka para investor akan lebih banyak memilih Amerika Serikat sebagai tujuan investasi mereka saat ini.
Disisi tentunya kebijakan moneter The Fed yang tetap kan menahan suku bunga dalam jangka waktu lama, dapat saja berubah disaat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kembali membaik, dan data laju tingkat inflasi mereka kembali naik.
Normalisasi kebijakan The Fed tentunya akan kembali terlihat disaat indeks saham Amerika beranjak naik , karena dengan naiknya indeks saham akan memicu inflasi dan tentunya akan membuat perekonomian menjadi over heating.
Secara umum pasar masih dalam fase distribusi atau sideways dimana pair USDJPY akan kembali terkoreksi turun ke level 111.28 – 111.12 sebelum meneruskan kenaikan ke level 112.34
USD/JPY Timeframe Daily
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
USDCAD terlihat berusaha keras mempertahankan momentum bullish pada hari Kamis (28/03/2024),..Pasar akan berfokus pada data PDB Kanada yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB.