Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Mata Uang Dollar Amerika Terkoreksi
Diperbarui • 2019-11-11
Setelah the Fed merilis kebijakan moneter nya dengan tidak menaikan suku bunga acuan serta meninggalkan kenaikan yang agresif, tentunya membuat mata uang Amerika Serikat ini melemah, tetapi kemarin mata uang ini seakan akan berbalik dan menghaous semua penguatan mata uang lain di dunia.
Keadaan ini tentunya menjadikan banyak pertanyaan, apakah mata uang US Dollar akan terus menguat atau ini hanyalah suatu koreksi. Jika kita kembali kepada kebijakan moneter The Fed, maka tidak ada alasan bahwa The Fed akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat, karena Powell menyadari bahwa kenaikan suku bunga the Fed ditengah perlambatan ekonomi China dan ketidakpastian kesepakatan Berxit antara Inggris dengan Uni Eropa, dapat membebani pertumbuhan ekonomi global dan berdampak bagi perekonomian Amerika Serikat di masa yang akan datang.
Kebijakan moneter The Fed tidak akan berubah hanya karena membaiknya Index data sector pabrikan serta turun data klaim pengangguran Amerika Serikat yang dirilis tadi malam. Perlu adanya sederetan data ekonomi Amerika yang menunjukan perbaikan sehingga data laju tingkat inflasi Amerika terlihat naik secara kontinyu yang akan membuat berubahnya kebijakan moneter yang telah dirils oleh The Fed.
Koreksi atas penguatan US Dollar kemarin merupakan suatu hal yang wajar mengingat Uni Eropa sepertinya menggeser jatuh tempo Brexit ke tanggal 30 Juni 2019. Ketidakpastian di Eropa tentunya akan menggeser minat investor untuk berinvestasi di benua walaupun Bank Of England merilis kebijakan moneter dengan pernyataan akan menaikan suku bunga dimasa yag akan datang secara bertahap dengan melihat perkembangan kesepakatan Brexit.
Selain itu koreksi atas penguatan mata uang US Dollar tentunya tidak lepas dari ketakutan para pelaku pasar atas konflik dagang Amerika – China yang tidak menentu, sehingga Steven Mnuchin harus kembali mengadakan perjalanan ke Beijing minggu depan guna membahas kesepakatan dagang kedua negara. Misi yang akan diangkat oleh delegasi ini antara lain permintaan Amerika agar China melipat gandakan pembelian product Amerika Serikat.
Dengan melihat semua fenomena diatas maka wajar apabila US Dollar terkoreksi tajam sehingga dapat mengirim USDCAD ke level 1.3415 dengan alternative penurunan tajam ke level 1.3297.
USD/CAD Timeframe Daily
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
USDCAD terlihat berusaha keras mempertahankan momentum bullish pada hari Kamis (28/03/2024),..Pasar akan berfokus pada data PDB Kanada yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB.
Pasar saham Asia memiliki sentimen beragam pada perdagangan Rabu (27/03/2024), para pedagang menunggu katalis penggerak harga baru untuk memberikan petunjuk mengenai kebijakan