Semakin Tertekan Terhadap Greenback, Yen Rentan Lanjutkan Penurunan

Semakin Tertekan Terhadap Greenback, Yen Rentan Lanjutkan Penurunan

Diperbarui • 2024-03-22

Ketidakpastian langkah kebijakan Bank of Japan (BoJ) di masa depan menghambat sentimen positif yen Jepang lebih lanjut. Yen Jepang sempat menguat pasca rilis data inflasi konsumen Jepang, dan dolar AS yang mencatat penurunan ringan pada Jumat (22/03/2024). Namun kembali melanjutkan kenaikan di sesi kemarin setelah turun tajam menjelang penutupan perdagangan hari Rabu Federal Reserve (Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan dan mengubah beberapa kebijakan moneter.

USDJPY mengalami perubahan intraday yang cukup signifikan pada sesi perdagangan hari Kamis dan kembali menguat mendekati level tertinggi baru tahunan yang disentuh pada hari kamis. Saat ini Pasangan safe Haven ini diperdagangkan di sekitar level 151.75, lanjutkan kenaikan di tengah ketidakpastian langkah kebijakan BoJ di masa depan dan.

Bank sentral Jepang di awal minggu ini mengindikasikan bahwa kondisi keuangan akan tetap akomodatif dan tidak memberikan petunjuk apa pun mengenai laju normalisasi kebijakan. Meski demikian, sumber Bank of Japan mengatakan kepada surat kabar Nikkei bahwa kenaikan suku bunga lebih awal menyisakan narasi yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan kenaikan lagi sebelum akhir tahun.

Sementara itu, data inflasi konsumen di Jepang yang dirilis hari ini masih berada di atas target tahunan BoJ sebesar 2%. Indeks Harga Konsumen inti nasional Jepang meningkat menjadi 2.8% dari laporan sebelumnya di angka 2.0%. Selain itu, hasil positif negosiasi upah musim semi Jepang mengindikasikan bahwa sebagian besar perusahaan menyetujui kenaikan upah, karena diharapkan dapat mendorong inflasi dalam beberapa bulan mendatang dan mendukung prospek pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh BoJ. Hal ini, menopang kenaikan yen Jepang di awal perdagangan sesi Asia di tengah spekulasi bahwa pihak berwenang Jepang akan melakukan intervensi di pasar untuk menopang mata uang domestik.

Di sisi lain, menguatnya kembali dolar AS yang melemah di awal perdagangan akhir pekan ini diyakini menjadi faktor lainnya yang mendorong USDJPY lanjutkan kenaikan. Sementara itu, para investor tampaknya telah mencerna proyeksi kebijakan Federal Reserve (Fed) yang tidak terlalu ketat pada hari Kamis dinihari WIB. Hal ini membuat imbal hasil obligasi AS cukup stabil, sehingga berperan dalam kenaikan dolar AS yang saat ini berada di sekitar level 103.79 di tengah kehati-hatian pasar yang kapan saja dapat kembali melemah menjelang pidato terjadwal Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat ini.

Analisa Teknikal USDJPY

USDJPY 22032024.jpg

Secara teknikal, pasangan USDJPY sangat jelas terlihat berada dalam tren Bullish yang cukup meyakinkan, mencatat kenaikan untuk hari kesembilan berturut-turut dan berpotensi membawa pasangan Safe haven memperbarui level puncak tahunan. Terlihat grafik pada timeframe H1, USDJPY berhasil rebound dari level bawah intraday di level 151.46 dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. Harga saat ini berada di atas lintasan Simple Moving Average (SMA), meski tidak terlalu jauh di atas SMA 50. Potensi koreksi atas tren kenaikan USDJPY saat ini dapat terlihat pada Relative Strength Index (RSI)14 yang bergerak turun menuju garis tengah.

Koreksi lebih lanjut berpotensi membawa pasangan USDJPY ini turun hingga ke lintasan SMA50 di level 141.20. Sebaliknya, jika indeks dolar AS cukup kuat, berpotensi membawa pasangan USDJPY naik menuju level 152.00. Peluang Buy dapat dipertimbangkan di level 151.67 dengan target profit di level 151.82/151.92. Sementara peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 151.43, dengan target profit di level 151.30/151.20.

Mulai Trading Sekarang-2.png

Menyerupai

AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion
AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion

Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,

Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi
Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi

Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera